Sidang Tahunan MPR adalah acara tahunan yang diadakan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai forum untuk menyampaikan pidato kenegaraan presiden dan mengukuhkan arah kebijakan pemerintah untuk tahun mendatang. Acara ini juga menjadi momentum untuk menyoroti berbagai isu penting yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia.
Salah satu hal yang selalu menjadi sorotan dalam Sidang Tahunan MPR adalah busana yang dikenakan oleh Presiden. Tahun ini, Presiden Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi memilih untuk mengenakan baju adat dalam acara tersebut. Baju adat yang dipilih oleh Presiden Jokowi adalah baju adat dari daerah asalnya, yaitu Solo, Jawa Tengah.
Pemilihan baju adat sebagai busana resmi dalam Sidang Tahunan MPR kali ini disambut dengan antusias oleh masyarakat. Banyak yang menilai bahwa keputusan Presiden Jokowi untuk mengenakan baju adat adalah bentuk kebanggaan terhadap budaya Indonesia. Selain itu, hal ini juga dianggap sebagai upaya untuk memperkenalkan dan melestarikan warisan budaya bangsa kepada generasi muda.
Dalam pidato kenegaraannya, Presiden Jokowi juga menegaskan pentingnya membangun kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia di tengah perbedaan budaya, suku, agama, dan ras. Beliau menekankan bahwa keberagaman adalah salah satu kekayaan bangsa Indonesia yang harus dijaga dan diperkuat.
Selain itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan berbagai kebijakan dan program pemerintah untuk tahun mendatang, termasuk dalam upaya pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Beliau menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam membangun ekonomi yang lebih kuat dan inklusif.
Dengan mengenakan baju adat dalam Sidang Tahunan MPR, Presiden Jokowi memberikan pesan yang kuat tentang pentingnya melestarikan budaya dan membangun kesatuan bangsa. Semoga keberagaman budaya di Indonesia tetap menjadi kekuatan dan sumber inspirasi dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi bangsa dan negara.